Minggu, 11 Desember 2011

Sore

Senja menila
Rona awan memerah,
memasaki angkasa bertuah
dan angin yang dihela

Megah terpampang
Di muka segara berombak,
berlari dan beriak
Hampiri lalu pergi
Begitu tinggi

Ada sampan sedikit retak
Sudi berlaut,
setelah itu bertaut
Camar-camar menukik juga berteriak
Di atas nelayan lega menjala
Terus mendulang, agaknya tergesa

Nyiur hendak menegak
Melambai petang serempak

Jakarta, 3 Mei 2004

Tidak ada komentar: