Berkesendiri dalam detik-detik yang bergulir
Tiada mimpi kuukir
Hanya jarum menyatu,
dengan urat darahku
Aku terasuki nyeri
Mencandui pesakit dengan buaian pedih peri
Tak menodai. Kamar ini tetap putih
Ini malam larut
Jika bisa
Kupahat udara
Sebagai tanda
Terlarut
dalam udara bertuba
Diujung jurang sepi
Jakarta, Rumahsakit, 16 November 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar