Minggu, 11 Desember 2011

Anjing!

Air mata pada pegangan kita yang terantuk suratan malam
Pelupuk dara yang mati bersemayam,
terlihat tinggal rangka dibanting jeram-jeram
Bapak kita tak lagi kepalang
dan nafkah terlucut dari haribaan kita
Di rantau pekikan saudara
Bunda diikat, janda-janda sekarat mendegupkan vena
Tapi kecaman penyamun melanjutkan durja

Anjing !
Jangan ambil kakak kita !
Jangan ambil kakak kita!

Sayup-sayup mimpi…
Sayup-sayup mimpi menuju kelu nyanyian nisan
Mayat-mayat bangkit mencari kekosongan belantara
Reguklah nafas kita,
ambil rusuk-rusuk sampai dada pada lebam
Kita bikin pesta,
dengan mayat-mayat di kekosongan belantara

Anjing!
Pasir dan peluru menerobos rumput kering dan badan basah
Kejujuran persimbahan mayat oleh darah
diburu lencang laras
senapan, meriam, bedil! Merobohkan nyawa
dikala warta tiada lagi membuana

Air mata pada pegangan kita yang terantuk suratan malam
Anjing! Anjing!
Berlarian!
Raung anjing meledakkan kekosongan

Jakarta, 20 Agustus 2005

#Buat saudara-saudara yang bersabar di Nanggroe Aceh Darussalam

Tidak ada komentar: