Minggu, 11 Desember 2011

Menunggu Salju

(Tertutup) Mereka belum juga tiba
(Penantian) Kiriman dari angkasa

Aku bertemankan saksi-saksi
Yang mencari warna lain, kebahagiaan diri
Aku mau lihat Mikail yang mengharumkan udara
Dengan tulisan dan lukisannya

Pepohon berdekatan dengan mati
Rimbun bergeser dengan hilangnya daun
Seakan hidup terlalu hidup, mati terlalu mati
Dibawa ruh yang menjinakkan embun

Gedung-gedung meretak
Langkah pun jauh dari menjejak
Ada gadis berdiri di balkon sunyi pasi
Berharap ingin melahirkan mimpi
Dan mengirimkan air mata,
untuk mereka yang bersenang di kota

Ku bilang, "Sia-sia..."

Matahari sudah lama pergi
Mengkhianati kami yang beku disini
Seperti ayah ibu
Yang bosan menunggu

Dua puluh tahun berlalu
Dulu aku tidak mengenal sedu
Saat Urbana diperangkap dingin
Amerika, namun bukan itu yang kuingin

Kirimkan aku buliran
Bersama uap yang menghias badan semalaman
Jangan turunkan deraan
Cukup mereka yang putih, sepercik tangan

Lihatkan aku, Mikail dan tentaranya
Menjatuhkan rezeki bagi sebagian kita
Walaupun buram nanti
Aku mau bertemu lagi

Sebentar lagi salju datang
Memutihkan hati yang lapang

Mereka bilang selamat natal
Bagiku selamat tinggal


-Tilburg, 6 Desember 2011-

Tidak ada komentar: